Sabtu, 31 Juli 2010

Surat dari Anies Baswedan untuk Anak-Anak Muda Indonesia

Saya mendapat e-mail menggugah dari seorang teman saya di Semarang, Khrisna, yang meneruskan sebuah surat dari Anies Baswedan. Luar biasa menggugah plus cerdas gagasan Anies Baswedan dan timnya. Sayang saya terlambat mengetahui. Terlambat satu hari dari deadline untuk mendaftar. Apa boleh buat, lanjutkan lagi rutinitas harian dan juga gerilya2 'kemerdekaan' bersama teman2 Semarang (kan tidak harus lewat satu cara untuk mengabdi. Jadi satu tak kesampaian, coba cara lain).
=========================================================================

sila klik ke : http://www.indonesiamengajar.org/

Surat dari pendiri Indonesia mengajar, Anies Baswedan

Surat untuk Anak-anak Muda Indonesia
Dari : Anies Baswedan
Hal : Indonesia Mengajar

Saya menulis khusus pada Anda dengan sebuah keyakinan bahwa kita bersama bisa saling dukung demi kemajuan republik dan bangsa kita. Saya yakin karena sejarah sudah membuktikan bahwa Republik ini berdiri, tumbuh, berkembang dan maju seperti sekarang karena ditopang oleh anak-anak muda yang tecerdaskan, tangguh dan energik seperti Anda.

Hari ini kondisi kita jauh lebih maju daripada saat kita menyatakan merdeka. Saat republik berdiri, angka buta huruf adalah 95%. Saya membayangkan betapa beratnya beban para pemimpin republik muda di waktu itu. Mereka harus menggerakan kemajuan dari nol, dari nol besar. Puluhan juta rakyatnya sanggup berjuang dalam revolusi kemerdekaan, tapi tidak sanggup menuliskan namanya sendiri. Hari ini melalui kerja kolektif seluruh bangsa, kita berhasil memutarbalikan hingga tinggal 8% yang buta huruf. Tidak banyak bangsa besar di dunia yang dalam waktu 60 tahun bias berubah sedrastis ini.

Itu prestasi kolosal, dan kita boleh bangga. Tapi daftar masalah yang belum terselesaikan masih panjang. Melek huruf adalah langkah awal. Langkah berikutnya adalah akses yang merata, akses untuk setiap anak pada pendidikan berkualitas. Pendidikan berkualitas adalah kunci mengkonversi
dari kemiskinan dan keterbelakangan menjadi kemajuan, menjadi bangsa yang cerdas, adil dan makmur.

Garda terdepan dalam soal pendidikan ini adalah guru. Di balik kompleksitas perdebatan yang rumit dan panjang soal sistem pendidikan, soal kurikulum, soal ujian dan semacamnya, berdiri para guru. Mereka bersahaja, berdiri di depan anak didiknya; mereka mendidik, merangsang dan menginspirasi. Dalam himpitan tekanan ekonomi, mereka hadir di hati anak-anak Indonesia. Hati mereka bergetar setiap melihat anak-anak itu menjadi orang di kemudian hari. Setiap ucapan terima kasih adalah tanda atas pahala guru-guru ini. Mereka adalah profesi terpercaya, pada pundak guru-guru ini kita titipkan persiapan masa depan republik ini.

Hari ini kita berhadapan dengan masalah: variasi kualitas guru dan distribusi guru. Menghadapi masalah ini kita bisa berkeluh kesah, menyalahkan negara dan menuding pemerintah. Atau kita gulungkan lengan baju dan berbuat sesuatu. Saya mengajak kita semua untuk turun tangan. Libatkan diri kita untuk mempersiapkan masa depan republik. Untuk kita, untuk masa depan anak-anak kita dan untuk melunasi janji kemerdekaan: mencerdaskan kehidupan bangsa.

Saat ini saya dan banyak kawan seide sedang mengembangkan program Indonesia Mengajar, yaitu sebuah inisiatif dengan misi ganda: pertama, mengisi kekurangan guru berkualitas di Sekolah Dasar, khususnya di daerah terpencil; dan kedua menyiapkan lulusan perguruan tinggi untuk jadi pemimpin masa depan yang memiliki pengetahuan, pengalaman dan kedekatan dengan rakyat kecil di pelosok negeri.

Kami mengundang putra-putri terbaik republik ini untuk menjadi Pengajar Muda, menjadi guru SD selama 1 tahun. Satu tahun berada di tengah-tengah rakyat di pelosok negeri, di tengah anak-anak bangsa yang kelak akan meneruskan sejarah republik ini. Satu tahun berada bersama anak-anak di
dekat keindahan alam, di pesisir pulau-pulau kecil, di puncak-puncak pegunungan dan di lembah-lembah hijau yang membentang sepanjang khatulistiwa. Saya yakin pengalaman satu tahun ini akan menjadi bagian dari sejarah hidup yang tidak mungkin bisa Anda lupakan: desa terpencil dan anak-anak didik itu akan selalu menjadi bagian dari diri Anda.

Di desa-desa terpencil itu para Pengajar Muda akan menorehkan jejak, menitipkan pahala; bagi para siswa SD disana, alas kaki bisa jadi tidak ada, baju bisa jadi kumal dan ala kadarnya tapi mata mereka bisa berbinar karena kehadiran Anda. Anda hadir memberikan harapan. Anda hadir mendekatkan jarak mereka dengan pusat kemajuan. Anda hadir membuat anak-anak SD di pelosok negeri memiliki mimpi. Anda hadir membuat para orang-tua di desa-desa terpencil ingin memiliki anak yang terdidik seperti anda. Ya, ketertinggalan adalah baju mereka sekarang, tapi Anda hadir merangsang mereka untuk punya cita-cita, punya mimpi. Mimpi adalah energi mereka untuk meraih baju baru di masa depan.
Kemajuan dan kemandirian adalah baju anak-anak di masa depan. Anda hadir disana, di desa mereka, Anda hadir membukakan pintu menuju masa depan yang jauh lebih baik. Sebagai Pengajar Muda, Anda adalah role model, Anda menjadi sumber inspirasi. Kita semua yakin, mengajar itu adalah memberi inspirasi. Menggandakan semangat, menyebarkan harapan dan optimisme; hal-hal yang
selama ini terlihat defisit di pelosok negeri ini.

Bukan hanya itu, selama 1 tahun para Pengajar Muda ini sebenarnya akan belajar. Pengalaman berada di pelosok Indonesia, tinggal di rumah rakyat kebanyakan, berinteraksi dekat dengan rakyat. Menghadapi tantangan mulai dari sekolah yang minim fasilitas, desa tanpa listrik, masyarakat yang jauh dari informasi sampai dengan kemiskinan yang merata; itu semua adalah wahana tempaan, itu pengembangan diri yang luar biasa. Anda dibenturkan dengan kenyataan republik ini. Anda ditantang untuk mengeluarkan seluruh potensi energi Anda untuk mendorong kemajuan. Satu tahun ini menjadi
leadership training yang luar biasa. Sukses itu sering bukan karena berhasil meraih sesuatu, tetapi karena Anda berhasil menyelesaikan dan melampaui tantangan dan kesulitan. Setahun Anda berpeluang membekali diri sendiri dengan resep untuk sukses.

Keberhasilan Anda menjadi leader di hadapan anak-anak SD adalah pengalaman leadership yang kongkrit. Biarkan anak-anak itu memiliki Anda, mencintai Anda, menyerap ilmu Anda, mengambil inspirasi dari Anda. Anda mengajar selama setahun, tapi kehadiran Anda dalam hidup mereka adalah
seumur hidup, dampak positifnya seumur hidup.

Sesudah satu tahun menjadi Pengajar Muda, Anda bisa meniti karir di berbagai bidang. Anda memulai karir dengan bobot pengalaman dan nilai kepemimpinan yang luar biasa. Saya sering tekankan: your high GPA will get you a job interview, but your leadership gets you the bright future. Setahun menjadi Pengajar Muda tidak akan membuat Anda terlambat dibandingkan kawan-kawan yang tidak menjadi Pengajar Muda. Perusahaan-perusahaan, institusi masyarakat dan lembaga pemerintahan semua
akan memandang Anda sebagai anak-anak muda yang cerdas, berpengalaman, kreatif, berkepemimpinan kuat, konstruktif dan grounded. Mereka sangat mencari anak-anak muda seperti itu. Mereka akan membuka lebar pintunya bagi kehadiran Pengajar Muda.

Sejak awal bulan Juni 2010 Gerakan Indonesia Mengajar membuka peluang bagi bakat-bakat muda terbaik bangsa seperti Anda, dari berbagai disiplin ilmu dan dari dalam negeri maupun dari luar negeri, untuk menjadi Pengajar Muda. Sarjana yang direkrut oleh Gerakan Indonesia Mengajar hanyalah best graduate, sarjana-sarjana terbaik: berprestasi akademik, berjiwa kepemimpinan, aktif bermasyarakat, kemampuan yang komunikasi baik.

Sebelum berangkat, Anda akan dibekali dengan pelatihan yang komplit sebagai bekal untuk mengajar, untuk hidup dan untuk berperan di pelosok negeri. Selama menjadi Pengajar Muda, Anda akan mendapatkan gaji yang memadai dan kompetitif dibandingkan kawan Anda yang bekerja di sektor
swasta. Anda akan dibekali dengan teknologi penunjang selama program dan jaringan yang luas untuk memilih karier sesudah selesai mengabdi sebagai Pengajar Muda. Selama menjadi Pengajar Muda, Anda tidak akan dibiarkan sendirian. Kami akan hadir dekat dengan Anda.

Seselesainya program ini, Anda meniti karier sebagai anak-anak terbaik bangsa. Dalam beberapa tahun kedepan, Anda menjadi garda terdepan Indonesia di era globalisasi baik di sektor swasta maupun publik. Kelak Anda menjadi pemimpin di bidang masing-masing dengan kompetensi kelas
dunia dan ditopang pemahaman mendalam tentang bangsa sendiri. Suatu saat mungkin Anda menjadi CEO, menjadi guru besar, menjadi pejabat tinggi atau yang lainnya, saat itu di posisi apapun, Anda selalu bisa mengatakan bahwa "Saya pernah hidup di desa terpencil dan mengabdi untuk bangsa ini"; hari ini kita bisa dengan mudah menghitung berapa banyak figur yang sanggup mengatakan kalimat itu.

Di atas segalanya, program ini menawarkan kesempatan untuk setahun mengajar, seumur hidup menginspirasi anak bangsa. Setahun menempa diri, seumur hidup memancarkan gelora kepemimpinan.

Saya menggugah, sekaligus menantang Anda. Saya mengajak Anda untuk bergabung bersama Indonesia Mengajar. Menjadi bagian dari ikatan untukmembangun Indonesia kita.

Salam hangat,
Anies Baswedan
anies.baswedan@indonesiame
ngajar.org

Pendaftaran Pengajar Muda dapat diakses di form registrasi
(deadline pendaftaran 30 Juli 2010 dan proses pendaftaran bisa dilakukan secara online).

Sila utk memforward surat ini pada teman, saudara, dan lingkungan yang
anda rasa berminat utk melangkah bersama dalam Indonesia Mengajar.

Minggu, 18 Juli 2010

Penarik Gerobak

Di Sabtu siang 17 Juli saya jalan di belakang penarik gerobak. 
Gerobaknya besar tapi si penariknya kecil sudah tua. 
Amat sederhana orangnya. 
Tapi jalannya cepat & gesit mengumpulkan barang-barang tak terpakai. 
Mungkin karena sudah siang terik begitu tapi gerobaknya masih kosong melompong. 
Jalan saya kalah cepat meski saya sudah jalan cukup cepat buru2 ingin membeli koran sebelum jam internet habis di markas. 
Hebat ini si penarik gerobak.


Siklus di Peleton Gajah Kompi BDS DPS

Sesungguhnya Peleton Gajah Kompi BDS DPS selalu dalam kondisi 'Kuning'.
Artinya selalu siap siaga menghadapi misi dan kondisi apapun (bahkan tidak mengenal waktu (konon tidak mengenal hari Sabtu dan Minggu, pagi, siang atopun malam)).
Peleton Gajah merupakan orang-orang yang serius dan berdisiplin tinggi dengan kecerdasan emosi harus di atas rata-rata.
Dengan demikian diharapkan segala misi dan tantangan dapat dihadapi sebaik mungkin.
Mantep Peleton Gajah!


































Peleton Gajah adalah orang2 penuh jiwa syukur.
Kadangkala listrik padam disambut rasa penuh syukur.



































Dan detik-detik jelang deadline adalah saat yang amat menegangkan.
Adrenalin Lebih mendidih daripada saat nonton final Piala Dunia.
Yang ternyata juga finalnya gitu-gitu aja.
Dan saat-saat pasca deadline adalah saat yang paling melegakan.
Penuh kegembiraan-kepuasan-hari-hari mimpi indah.
Bagaikan pemain bola mencetak gol kemenangan di laga final Piala Dunia
Benar-benar luar biasa tak terkata rasanya.
Dan ketika sudah inflasi puas
Maka kembali lagi rindu ketengangan.
Dikejar-kejar deadline!
Begitu terus.
(kayak) Gak bosan-bosan.

Sabtu, 10 Juli 2010

Saya (yang Tidak Punya Waktu) Membaca Renungan di Sabtu Pagi

Mohon maaf kepada teman2 atas gangguannya.

Saya tidak sempat berpikir.
Tidak juga punya waktu juga untuk menulis.
Tapi saya masih sempat untuk berbagi.
Dan izinkan saya membagikan sebuah tulisan renungan dari pengarang fesbuk.
Dan semoga teman2 masih punya waktu untuk menikmatinya.
-----------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------


Renungan di Sabtu Pagi

Ambillah waktumu untuk membaca, karena disitu terletak sumber kebajikan dan engkau tidak terjebak pada satu pendapat tentang nilai benar atau salah, pada hakikatnya benar atau salah adalah persoalan bagaimana memilih.

Ambillah waktu untuk menulis, karena dengan menulis kau bisa mendefinisikan pikiranmu dalam bentuk nyata kehidupan, karena dengan menulis kau bisa menjadi seseorang apa yang ada dalam pikiranmu. Menulis adalah duniamu yang bermain-main disitulah manusia menciptakan dunianya.

Ambillah waktumu untuk berfikir, karena berfikir adalah sumber kekuatan manusia

Ambillah waktumu untuk berdoa, karena dengan berdoa kau menggali kekuatan alam bawah sadarmu dan menciptakan keyakinan bahwa kau bisa menyelesaikan masalah kehidupan dengan tenang. Karena doa adalah sumber ketenangan.

Ambillah waktumu untuk bermain, karena bermain adalah rahasia masa muda yang abadi.

Ambillah waktumu untuk mencintai dan dicinta, karena mencinta dan dicintai adalah hak istimewa setiap manusia.

Ambillah waktumu untuk bekerja, karena dengan bekerja dunia akan terus berputar dan melahirkan sejarah.

Ingatlah Kebahagiaan itu tidak terletak saat kau mendapatkan baju-baju baru, sepatu hak tinggi, cincin berlian atau membeli mobil baru di dealer. Kebahagiaan tertinggi itu terletak pada saat kita tidak menginginkan apa-apa......

Belajarlah dari sejarah kehidupanmu dan sejarah yang terjadi disekelilingmu agar kau bisa mengenal masa lalu dan menciptakan kesadaran untuk menjadi dewasa. Karena seseorang yang tidak paham sejarah masa lalunya maka selamanya ia akan menjadi anak kecil........

- ANTON-

http://www.facebook.com/photo.php?pid=4670587&id=601337443

Jumat, 02 Juli 2010

Apalah Artinya Kemerdekaan

Coba teman2, lihat & baca apa yang dimuat di album foto Anton Dwisunu Hanung Nugrahanto :


"Bersukurlah kamu bisa makan ditempat layak, bisa makan enak dengan tenang. Kerna jutaan diluar sana saudara-saudara kita sebangsa masih mengais-ngais untuk mencari nasi, masih makan dari tempat yang terbuang.

Apalah artinya kemerdekaan bila tidak membuat orang tertawa, bila tidak bisa menembus batas-batas kemiskinan. Negara ini didirikan bukan untuk memperkaya segelintir orang, bukan untuk memperkaya orang-orang berseragam. Ketika kita melihat Anggaran Jamuan Makan Gubernur DKI 4,9 Milyar dan Anggaran Makan Pemda DKI 19 Milyar. Lalu kenapa rakyatnya masih mengais-ngais sampah?

Negara ini didirikan agar menjadi rumah bersama, bukan jembatan yang memisahkan antara kamu dan aku, antara yang kaya dan miskin. Kemiskinan bukanlah takdir tapi sebuah kesalahan pengurusan dalam masyarakat, ketika kemiskinan kau anggap takdir maka detik itu juga engkau telah menghina Tuhan yang memberikan hadiah terbesar bagi manusia : Berpikir.

Kembalikan Indonesia Raya kedalam ranah kemanusiaannya, sebuah negara yang bisa mengembalikan manusia pada fungsi kemanusiaannya. Dan tak ada yang lebih besar daripada fungsi kemanusiaan kecuali dia bisa makan dengan cara yang terhormat.

Berpikirlah, karena agamamu selalu mengajarkan manusia untuk berpikir........."


http://www.facebook.com/photo.php?pid=4598011&id=601337443
----------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------

Banyak orang mengira bangsa kita sudah merdeka.
Tapi saya yakin bangsa kita belum merdeka.
Itu yang membuat gelisah tiap hari: Apa yang saya bisa lakukan?

(Dan saya rasa tidak cukup kerja dengan baik di belakang meja ruang ber-ac dengan tiap bulan menikmati upah jerih payah. Saya rasa tidak cukup.)