Kamis, 29 November 2012

Gotong Royong Untuk Semarang 2020





Hari Sabtu, 24 November 2012, seorang teman dari Semarang bertanya lewat sms apakah saya dalam keadaan sibuk atau tidak. Teman Semarang ini termasuk penggiat aktip kegiatan bangunan cagar budaya dan sejarah. Saya tunda jawab pertanyaan itu karena bisa-bisa terjebak dengan tugas baru, makin menumpuki PR-PR lama. Besoknya dia telpon (tidak saya angkat) dan sms yang kali ini saya balas: tidak sibuk. Bergulirlah cerita soal kegiatannya yang akan presentasi hari Rabu 28 November 2012 di depan mahasiswa dan anak-anak SMA se-Semarang seputar budaya, sejarah, dan kota Semarang. Teman saya minta tolong dibuatkan satu ilustrasi yang bisa mendukung presentasinya itu. Saya tak punya ide. Melompong folder-folder di kepala kalau seputar itu. Saya minta ke teman saya memberikan detail dan akan saya bilang akan saya pikir-pikir apa saya sanggup apa tidak (ini upaya saya cari celah aman agar gak terjebak harus selesaikan misi ini). Dan selebihnya saya menunggu saja (dan berharap-harap saya tak jadi diminta bikin lustrasi). Selasa pagi, 27 November 2012, teman saya itu akhirnya mengirim email soal penjelasan detail ilsutrasi:

Rik, langsung to the point ya...
intinya dalam acara itu, aku akan ngomong soal 3 hal :
a) semarang di masa lalu, 
b) semarang 2020 (world heritage city) 
c) apa yang temen-temen muda bisa lakukan untuk turut berpartisipasi selama 8 tahun ke depan (karena 2020 adalah zamannya mereka)

Jadi... aku minta tolong dibuatkan ilustrasi yang mampu mewakili atau meepresentasikan 3 poin diatas (atau salah satunya), rencana karikatur itu akan aku taruh di bagian akhir. Terimaksih.


- Khrisna


Dari situlah saya musti putar otak buka-buka file alam sadar dan bawah sadar, dan juga sambil pikir teknik & taktik paling sederhana untuk ilustrasi ini (biar gak kuras energi). Maka Rabu 28 November 2012 (dan untung juga bahwa ternyata presentasinya keesokan harinya, Kamis malam) saya habiskan waktu di kantor fokuskan ide dan eksekusi. Rabu malam akhirnya goresan-goresan kepastian bisa dilakukan dan dilanjutkan dengan edit sana-sini via photoshop. Dan Kamis pagi 04.00 WITA ilustrasi itu saya kirimkan ke teman yang sedang menanti di pulau seberang sana. Tak terlalu jauhlah dari batas yang saya janjikan yaitu Rabu tengah malam jelang Kamis. Lega bisa tidur tenang paska kirim gambar...

---------------------------------------------------------------------------------------------------------


Ilustrasi ini berangkat dari catatan sejarah bahwa jalur kereta api pertama di Nusantara dimulai di Semarang. Kereta api itu mewarnai pola transportasi & kemajuan ekonomi pulau Jawa. 

Semarang ibarat kereta api yg sedang bergerak menuju visi 2020 namun jalur relnya tidaklah mulus & lurus. Penuh lika-liku, rusak sana-sini, bahkan simpang siur menuju buntu. Kawan2 muda dan mereka yg bervisi jauh yg didukung misi yg mampu mengawal & menjamin Kereta Semarang, beserta segenap penumpangnya, bisa sampai di gerbang tujuan. Kawan2 tentu saling bergotong royong. Ada yg memperbaiki jalur rel, ada yg memandu dari atas berdasar masterplan, dan ada yg mengoperasikan kereta. Namun semuai dimulai dari memungut artefak sejarah bahan penyusun jalur rel perjalanan kereta semarang. Semoga sampai di tujuan. 

(Kereta tujuan World Heritage City siap berangkat. Siapa hendak naik? Ayo! Ayo!)

- Errik Irwan -

http://www.facebook.com/photo.php?fbid=170871343055483&set=a.170871293055488.43030.100003978552021&type=1&theater

Tidak ada komentar:

Posting Komentar