Kamis, 08 Desember 2011

(Konflik) CAD Interior Menjenuhkan Di Akhir Tahun


Bagaimana Israel tahu kapan negara-negara tetangganya yang besar-besar itu akan menyerang? Gampang. Israel tinggal mengamati hiruk pikuk di rumah sakit-rumah sakit, toko-toko obat, gudang-gudang makanan, dan dapur-dapur umum negara-negara itu. Mossad (intelijen luar negeri Israel) tak perlu pakai teknologi canggih dan bermahal-mahal. Cukup laporan pandangan mata sederhana dari para pekerja biasa di tempat-tempat itu.

Kira-kira begitu juga yang terjadi di kantor-kantor di negeri ini. Termasuk juga di markas-markas dimana prajurit bersarang. Gampang jika awam ingin tahu kapan pertempuran-gila terakhir berlangsung atau bagaimana suasana batin-tugas di situ. Cukup amati hiruk pikuk benda-benda khas penghuninya. Apa mereka ada pada tempatnya atau tidak. Sebagaimana situasi serba darurat maka segala posisi umumnya serba kacau tak pada tempatnya. Gambaran sama untuk kota-kota kita sejauh ini. Serba darurat. Serba siap perang. Semua kacau. Benda-benda tidak pada tempatnya. Semua itu yang seperti kita tahu.

Cobalah berkunjung ke Markas BDS Bali penghujung akhir tahun ini. Mungkin banyak temuan menarik yang bisa menggambarkan dengan jelas suasana serba darurat siaga perang khas penghujung akhir tahun. Foto hal-hal sederhana berikut, yang diambil minggu pertama Desember 2011, mungkin cukup mewakili tanpa perlu tahu jadwal tugas yang mendekati kegilaan itu. Bahkan mungkin sudah melampaui. 

Sisa makanan
Logistik berkurang
Dapur umum
Penuh sesak
Sunyi senyap
Kosong melompong
Tidak pada tempatnya
Kacau berserak...
I
I

Kira-kira begitulah. Semua kacau, berserak, tidak pada tempatnya. Tapi sunyi senyap kosong melompong bukan berarti semua sudah berakhir. Bukan pula lari-desersi. Itu hanya jeda. Semua sedang mempersiapkan diri. Konflik-konflik akan berlanjut. Pertempuran masih panjang. Butuh lebih banyak persenjataan. Dan juga prajurit-prajurit segar. 

Apalagi jika yang dihadapi adalah konflik interior skala super mikro dengan waktu serba mikro pula.


2 komentar: