Minggu, 16 Januari 2011

Operasi Limbangan - Ajakan Petualangan



I
I
I

Saya punya angan-angan dan harapan kecil akhir tahun kemarin:

Bagaimana rekan-rekan arsitek(tur), teman-teman peternakan, warga desa 
bisa melebur bekerja sama.

Bagaimana anak-anak muda kota serba modern 
berlelah-lelah meresapi kehidupan desa dan hutan.

Bagaimana desa tumbuh berkembang dengan kekuatannya 
tanpa perlu 'meng-kota' dan di-'korban'-kan kota.

Sebagaimana angan-angan yang senantiasa diceritakan ayah saya, si anak desa, 
kepada saya, produk kota.


Ada kreativitas  di situ. Silakan jeli melihatnya.
Saya sendiri memang bukanlah anak desa.
Jarang pula berlelah-lelah di desa.
Tak punya gambaran jelas bagaimana masa depan desa sebijaknya.
Dan sering tidak nyambung dengan kehidupan desa dibanding adik saya.

Ada yang bilang ini sampah. Saya melihat ini inspirasi.

Tapi perjalanan singkat ke Desa Limbangan akhir tahun kemarin 
memberi angan-angan kecil.
Dipicu ketika melihat perubahan desa yang mulai meng-kota.
Meng-kota dalam artian meniru dan mengimitasi kota.
Perubahan yang lebih menunjukkan sifat minder desa pada kota
daripada oleh karena kekuatan dan kepercayaan diri si desa.

Sederhana saja, saya melihat perubahan pada (tampilan) fisik hunian.
Rumah-rumah besar berpilar-pilar gagah kuil Yunani-Romawi.
Tembok-tembok besar-kuat standar benteng-benteng kota dan tembok China.
Monumen-monumen raksasa yang saya yakin tahan nuklir 
dan gejolak zaman sekian abad.

Berdiri tegap di antara rumah-rumah mungil sederhana, 
di antara sapi-sapi kerbau-kerbau tak tahu malu tapi bahagia, 
dan hamparan sawah hijau bertingkat-tingkat.



 Indah...
(tanpa si kuil-benteng-monumen tegap itu)
.....
...
..


Enyahkan saja gerundelan saya di atas.
Begini, saya ingin mengajak teman-teman 
untuk bisa turut berpetualang di desa Limbangan, Boja.
Kebetulan ayah saya ingin merombak kabin 
tempat penjaga dan pengelola ternak ayam.
Ini bertepatan dengan habis kontrak penyewa lama 
dan manajemen baru oleh adik saya.
Katanya agar lebih manusiawi mengingat tempat yang ada sekarang.
Juga sebagai permulaan menuju 'wisata peternakan terpadu'.
(lebih pas ayah saya yang bercerita panjang lebar tentang ini)

Kondisi kabin yang hendak dirombak.  Yang dibongkar tetap akan dimanfaatkan.
Pintu kayu ini masih bisa tampil dengan sentuhan-sentuhan indah.
Kandang tempat ayam.
Silakan usul perbaikan kawasan. Operasi ini tidak terbatas menangani kabin. Bagaimanapun juga kabin ini tidak terlepas dari kawasannya. (Boleh juga untuk tugas akhir)

Dan di sinilah kesempatan untuk angan-angan dan harapan kecil saya.
Ini kesempatan teman-teman (muda) arsitek terlibat 
dengan teman-teman peternakan dan warga desa.
Yang arsitektur akan belajar apa itu peternakan.
Berinteraksi dengan warga desa.
Berpetualang, menjelajah, mengamati, 
dan belajar dari lingkungan alam.


Ada begitu banyak inspirasi yang bisa di temukan di sana.
Temuan kesederhanaan dalam jangkauan perjalanan kaki.
Ada material.
Ada teknologi.
Ada alam.
Ada manusia.


Ada bambu.
Teknologi sederhana. Lucu juga jika semua harus lantai beton.
Bangunan sederhana, spontan, amat fungsional.

Kayu-kayu.
Teknologi-ketrampilan desa. Mari daya guna-inovasikan.
Susunan kayu sebagai dinding kandang ayam hasil spontanitas. Sederhana tapi Indah. Entah tukang mana yang mengerjakan.
Temuan-temuan ini bisa menjadi modal inspirasi.
Diperantarai kreativitas-inovasi teman-teman (muda) arsitek.
Meramu modal-modal tadi  menjadi kekuatan.
menjadi 'arsitektur' yang mewujud.

Di sini akan ada pengalaman.
Bagaimana mendesain, meramu detail.
Mungkin akan seringkali spontan di lapangan.
Langsung berhadapan dengan masalah. 
Menguji coba konsep, gagasan, solusi.
Berujung kepuasan ketika mewujud dalam karya nyata.
Yang semoga mampu memberi alternatif selain kuil-benteng-monumen. 

Menjelajah hutan. Tanggal 1 Januari 2011. Teman-teman yang nanti terlibat 'wajib' jalan kaki menuju bukit tempat ternak ayam. Sengaja mobil diparkir di permukiman warga di bawah bukit.
 
Selalu ada diskusi selama perjalanan dinaungi kerindangan dan keindahan alam. Tak terasa perjalanan itu itu jauh.

Akan ada banyak interaksi teman-teman kota dengan warga desa. Ketika membicarakan kayu.

Silakan bagi teman-teman.
yang ingin berpetualang di desa dan hutan.
Melarikan diri sejenak dari kejenuhan kota.
Yang ingin menimba pengalaman.
Yang ingin memperkaya porto.

Tapi saya berharap keterlibatan di Ternak Limbangan 
ini hanya langkah awal
Proses melebur-kerjasama antar latar antar asal-usul.
Mewujudkan sebuah angan-angan akan desa.
Yang masih akan memakan waktu lama.


Salam dari Sanur, 16 Januari 2011
Errik Irwan W


Nico Hilmidya, koordinator tim arsitek.
 
Heinrich Suryo, adik saya, mahasiswa peternakan selaku pengelola ternak ayam.



(bagi teman-teman mahasiswa yang berminat silakan menghubungi Nico Hilmidya. Penjelasan lebih lanjut akan menyusul)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar