Dulu, 1981, Indonesia dengan apik
menuntaskan krisis penyanderaan pesawat.
Operasi Woyla tuntas tidak lebih dari tiga hari.
Unit Komando Indonesia naik reputasi.
Pemerintah kita surplus puja puji.
Itu dulu.
Kini ada krisis penyanderaan lagi.
Kali ini kapal plus muatannya yang disandera.
Ditambat jauh di negeri gagal, Somalia.
Dulu dengan serba terbatas tapi modal nekat
kita boleh bergerak cepat.
Tapi sekarang tak boleh begitu.
Beda zamannya.
Sekarang era serba canggih-teknologi presisi
tak boleh sembrono-sembrono gaya koboi.
Semua langkah harus saintifik-ilmiah-sistematis.
Taat azaz prosedur terpadu-buku manual penyanderaan.
Jadi harus sabar, tenang, kepala dingin.
Pelan tapi pasti
pemerintah kita akan bikin kejutan
sehebat Israel dalam Operasi Entebbe.
Atau sekonyol Amerika Serikat
dalam krisis Iran 1979-1981.
Yang penting musti sabar.
Musti sabar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar