------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dua puluh empat jam telah berlalu. Sekarang telah tibalah saatnya memulai pengerjaan atap pada hari kedua. Oleh karena kondisi fisik yang terlalu lelah semalam (akibat terlalu semangat dalam menyelesaikan laporan informasi harian-red), membuat saya datang ke lokasi proyek sedikit terlambat alias kesiangan. Dengan berusaha secepat kilat saya berangkat dari kediaman saya pada pukul 08.00 tepat. Namun, seperti biasa kelelahan tersebut diobati oleh indahnya pagi hari yang cerah yang memberikan semangat baja bagi para pengawas serta tukang-tukangnya. Seperti biasa saya yang tiba lebih awal dibandingkan teman-teman saya langsung mendokumentasikan aktivitas pagi hari itu dengan mengambil beberapa foto dan video sebagai arsip proyek ini. Sebenarnya ketika mengingat tentang dokumentasi, saya sedikit kesal sembari menunggu kiriman kabel data (konektor) ponsel saya yang baru akan tiba pada malam hari ini. Ya, tentu saja, saya sangat senang sekali melihat situasi bahan-bahan bangunan yang cukup berantakan dan sesak menandakan bahwa proses untuk hari kedua sudah lebih banyak dibandingkan pada hari sebelumnya. Seperti biasa pula kami melakukan diskusi yang cukup hangat bersama para tukang yang dipandu oleh kehangatan sinar matahari siang yang mampu membakar kulit dengan ganasnya. Namun, kami telah mengantisipasi cuaca ekstrim kali ini dengan mengenakan jaket kami masing-masing (yang jelas membuat tubuh merasa sangat tidak nyaman dan dehidrasi-red).
Walaupun tahap pembuatan lantai masih beberapa hari lagi, kami tetap mematangkan rencana tersebut dengan memilih material-material yang hendak digunakan beserta aktivitas teknis yang harus dihadapi kemudian. Hasilnya cukup menyejukkan hati karena kedua belah pihak telah sepakat untuk menggunakan kombinasi parket kayu (yang dilapisi dengan lapisan tahan air tentunya-red), rangka aluminium tipis, serta semen yang diaci dengan halus. Kami mengharapkan bahwa dengan kombinasi dari beberapa hal tersebut dapat memberikan hasil yang melegakan hati. Hal ini tentunya tidaklah mudah. Mengapa? Penulis harus menyiapkan waktu untuk berdiskusi dengan pihak keluarga, pihak pekerja, bahkan hingga pihak arsitek yang bersangkutan. Ya, semuanya berlangsung lancar sehingga keberadaan diskusi 'kecil' ini tidaklah mengganggu aktivitas para pekerja (dimulai tulisan ini, penulis akan memperhalus bahasa tukang dengan kata pekerja-red). Waktu pun berlari sangat kencang mengejar malam secepat awan mengejar hujan. Kami pun menutup hari yang tiba-tiba menjadi berawan ini dengan perasaan yang optimis menyambut hari esok yang pasti akan lebih cerah!
(Penulis: AJMariendo Lagi...)
Postingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar