Konsepnya adalah terbuka, sederhana, dan mampu meransang pengalaman dari suasana (detail) arsitekturalnya. Penulis ingin menjadikan teras ini sebagai sebuah ruang terbuka, sebagai ruang sosial, tempat di mana berbagai kegiatan bisa dilangsungkan. Pameran, diskusi, bahkan lokakarya (workshop) bisa dilangsungkan di sini. Penulis membayangkan ruang ini menjadi arena ekspresi yang bisa bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya, selain tentu saja bagi si pemiliknya sendiri.
Bagaimana Bagaimana Bagaimana
Sketsa-sketsa kasar ini hanyalah gambaran paling dasar yang coba menjawab ‘misi’ (atau persoalan atau pertanyaan) tentang:
- Railing tangga dan teras
- Detail tumpuan tiang penyangga atap ke lantai
- Sistem penempatan tirai bambu sebagai kisi-kisi langit agar sewaktu-waktu dapat dilepas
- Penempatan kain-kain dekorasi dan aksen di langit-langit
- Solusi lantai tanpa keramik sebagaimana umumnya
- Sistem perlampuan dan penempatan saklar serta (utamanya) stop kontak
- Penghijauan yang kemungkinan meliputi: pot-pot gantung, pot-pot railing, dan pembatas teras atas garasi dengan teras kamar kost
- Solusi dinding
- Solusi pengairan tanaman
- Detail tumpuan tiang penyangga atap ke lantai
- Sistem penempatan tirai bambu sebagai kisi-kisi langit agar sewaktu-waktu dapat dilepas
- Penempatan kain-kain dekorasi dan aksen di langit-langit
- Solusi lantai tanpa keramik sebagaimana umumnya
- Sistem perlampuan dan penempatan saklar serta (utamanya) stop kontak
- Penghijauan yang kemungkinan meliputi: pot-pot gantung, pot-pot railing, dan pembatas teras atas garasi dengan teras kamar kost
- Solusi dinding
- Solusi pengairan tanaman
Sekiranya tukang-tukang bisa langsung menyelesaikan di lapangan misi-misi di atas hanya melalui sketsa (amat) kasar ini maka sesungguhnya tidak ada masalah berarti. Namun jika sketsa kasar ini belum cukup sebagai pegangan ‘aksi’ tukang di lapangan maka di situlah peran tim pendamping dalam menerjemahkan lebih lanjut. Bisa berupa gambar teknis, gambar 3d, atau maket, bahkan mungkin cukup penjelasan dan pencontohan lisan di lapangan. Tim ‘perpanjangan tangan’ ini berhak & berwenang dalam menginovasikan kembali, menyegarkan, atau membuat ide sketsa ini lebih masuk akal.
Jadi dari sketsa ini runtutan ide akan menjalar. Berupa gambar, maket, hingga akhirnya bisa mewujud nyata di lapangan.
Silakan teman-teman dalam tim merespon dan me-‘lapor’-kan tindak lanjut dari kiriman sketsa-sketsa perdana ini.
(moga-moga bisa ditindaklanjuti tim di Semarang)
![]() |
tentang penempatan perlampuan, saklar, dan stop kontak serta ide railing tangga |
![]() |
membayangkan efek bayangan |
![]() |
mungkin kira-kira akan jadi (moga-moga lebih bagus) seperti ini |
![]() |
seandainya malam |
sketsa kasar 2007 dalam menentukan dimensi |
Sketsa kasar 2007 yang memuat dimensi sebagai acuan pembuatan maket |
![]() |
detail tumpuan dan 'permainan' pada tiang |
![]() |
bagaimana tirai bambu dan lampu ditempatkan |
![]() |
railing dan penghijauan (apakah bisa buat duduk juga?) |
![]() |
begini karena sayang lantai tidak jadi diselesaikan dengan kayu (ternyata kayu mahal) |
![]() |
bayangkan tanaman yang banyak mesti disiram manual satu-persatu (jadi?) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar