Minggu, 10 Oktober 2010

Operasi Teras Atas Garasi - Sketsa Gagasan (1)

Sketsa-sketsa ini bagian dari Operasi Sumurboto dan operasi pertama yang melibatkan sekelompok tim mahasiswa sebagai pendamping, pengawas, pengamat, dan reporter lapangan (maklum, penulis masih 'terdampar' di Bali dan hanya bisa memantau dari jauh). Sketsa-sketsa ini hanyalah corat-coret kasar, corat-coret awal, yang memuat berbagai gagasan penulis (yang penuh ragu-ragu) tentang teras di atas garasi. Sketsa ini dibuat dalam rentang waktu yang berbeda dengan kondisi mood yang berbeda-beda dan dikebut jelang deadline pelaksanaan lapangan tanggal 11 Oktober 2010.


Konsepnya adalah terbuka, sederhana, dan mampu meransang pengalaman dari suasana (detail) arsitekturalnya. Penulis ingin menjadikan teras ini sebagai sebuah ruang terbuka, sebagai ruang sosial, tempat di mana berbagai kegiatan bisa dilangsungkan. Pameran, diskusi, bahkan lokakarya (workshop) bisa dilangsungkan di sini. Penulis membayangkan ruang ini menjadi arena ekspresi yang bisa bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya, selain tentu saja bagi si pemiliknya sendiri.


Bagaimana Bagaimana Bagaimana

Sketsa-sketsa kasar ini hanyalah gambaran paling dasar yang coba menjawab ‘misi’ (atau persoalan atau pertanyaan) tentang:
- Railing tangga dan teras
- Detail tumpuan tiang penyangga atap ke lantai
- Sistem penempatan tirai bambu sebagai kisi-kisi langit agar sewaktu-waktu dapat dilepas
- Penempatan kain-kain dekorasi dan aksen di langit-langit
- Solusi lantai tanpa keramik sebagaimana umumnya
- Sistem perlampuan dan penempatan saklar serta (utamanya) stop kontak
- Penghijauan yang kemungkinan meliputi: pot-pot gantung, pot-pot railing, dan pembatas         teras atas garasi dengan teras kamar kost
- Solusi dinding
- Solusi pengairan tanaman

Sekiranya tukang-tukang bisa langsung menyelesaikan di lapangan misi-misi di atas hanya melalui sketsa (amat) kasar ini maka sesungguhnya tidak ada masalah berarti. Namun jika sketsa kasar ini belum cukup sebagai pegangan ‘aksi’ tukang di lapangan maka di situlah peran tim pendamping dalam menerjemahkan lebih lanjut. Bisa berupa gambar teknis, gambar 3d, atau maket, bahkan mungkin cukup penjelasan dan pencontohan lisan di lapangan. Tim ‘perpanjangan tangan’ ini berhak & berwenang dalam menginovasikan kembali, menyegarkan, atau membuat ide sketsa ini lebih masuk akal.

Jadi dari sketsa ini runtutan ide akan menjalar. Berupa gambar, maket, hingga akhirnya bisa mewujud nyata di lapangan.

Silakan teman-teman dalam tim merespon dan me-‘lapor’-kan tindak lanjut dari kiriman sketsa-sketsa perdana ini.
(moga-moga bisa ditindaklanjuti tim di Semarang)

tentang penempatan perlampuan, saklar, dan stop kontak serta ide railing tangga

membayangkan efek bayangan

mungkin kira-kira akan jadi (moga-moga lebih bagus) seperti ini
seandainya malam

sketsa kasar 2007 dalam menentukan dimensi

Sketsa kasar 2007 yang memuat dimensi sebagai acuan pembuatan maket

detail tumpuan dan 'permainan' pada tiang

bagaimana tirai bambu dan lampu ditempatkan
railing dan penghijauan (apakah bisa buat duduk juga?)

begini karena sayang lantai tidak jadi diselesaikan dengan kayu (ternyata kayu mahal)

bayangkan tanaman yang banyak mesti disiram manual satu-persatu (jadi?)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar